PENAFSIRAN AL-QUR`AN
MENURUT JEMAAT
AHMADIYAH INDONESIA (JAI)
Oleh M. Amin Djamaluddin
Jemaat Ahmadiyah di mana pun mereka berada,
disebut-disebut mempunyai kitab suci tersendiri, yaitu kitab Tadzkirah.
Akan tetapi, mereka pun tetap ngotot bahwa kitab Tadzkirah itu bukan
sebagai kitab suci, tetapi hanya pengalaman spiritual yang dialami oleh Pendiri
Jemaat Ahmadiyah, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Hal ini pun telah mereka nyatakan
berulang kali bahwa Tadzkirah bukan kitab suci mereka.
Kemudian, ketika mereka ditanya tentang apa kitab
sucinya, maka mereka pun menjawab bahwa kitab suci mereka tetap Al-Qur`an. Akan
tetapi, walaupun mereka mengaku sebagai umat muslim, beriman kepada Rasulullah
s.a.w., tetapi mereka juga beriman kepada Mirza Ghulam Ahmad. Lihatlah,
bagaimana cara mereka menyimpangkan penafsiran ayat-ayat Al-Qur`an dan kemudian
dikait-kaitkan secara paksa agar berkenaan dengan Mirza Ghulam Ahmad, sebagai
nabi dan rasul mereka (bisa dilihat dari keterangan footnote yang penulis cantumkan
yang bersumber dari kitab tafsir Al-Qur`an versi Jemaat Ahmadiyah).
Untuk mengetahui perbedaan dan penyimpangan
penafsiran versi JAI tersebut, sengaja penulis mencantumkan pembandingnya,
yaitu penafsiran Al-Qur`an versi para ulama Islam.
Inilah salah satu buktinya,
bisa dilihat dari kutipan-kutipan penafsiran mereka yang penulis cantumkan di
sini, seperti di bawah ini :
1. SURAH ASH-SHAF (SURAH
KE-61)
“dan memberi khabar suka
tentang seorang rasul yang akan datang sesudahku yang akan bernama Ahmad.”
3037
|
ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨﭩ
|
”Dia lah yang mengirimkan Rasul-Nya dengan
petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia menyebabkannya menang atas
semua agama…”3040
|
ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ
|
”Hai orang-orang yang beriman! Maukah Aku tunjukkan
kepadamu suatu perdagangan,” 3041
|
ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ
|
Keterangan
Footnote :
3037
|
…….Jadi, nubuatan yang disebut
dalam ayat ini ditujukan kepada Rasulullah s.a.w., tetapi sebagai kesimpulan
dapat pula dikenakan kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s. Pendiri Jemaat
Ahmadiyah.
|
3040
|
Kebanyakan ahli tafsir Alquran
sepakat bahwa ayat ini kena untuk Almasih yang dijanjikan.
|
3041
|
Ayat ini agaknya mengisyaratkan
juga kepada zaman Hadhrat Masih Mau’ud a.s. ketika perniagaan dan perdagangan
akan berkembang dengan subur...
|
2. SURAH YASIN (SURAH KE-36)
”Maka datang dari bagian terjauh kota itu seorang laki-laki2437
dengan berlari-lari2438
|
ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ
|
“Dikatakan kepadanya, “Masuklah ke dalam
surga.”2440
|
ﯵ ﯶ ﯷﯸ
|
“Ah, sayang bagi hamba-hamba-Ku! Tidak pernah
datang kepada mereka seorang rasul, melainkan mereka senantiasa
mencemoohkannya.” 2442
|
ﭩ ﭪ ﭫﭬﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ
|
Keterangan Footnote :
2437
|
Isyarat yang terkandung dalam kata rajulun dapat tertuju
kepada Hadhrat Masih Mau’ud a.s.
|
2438
|
Telah dipakai mengenai Hadhrat Masih Mau’ud a.s. oleh Rasulullah
s.a.w. dalam beberapa sabda beliau.
|
2440
|
....Pembuatan suatu kuburan khusus di Qadian yang terkenal, Bahisyti
Maqbarah (Pekuburan Surgawi) oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. atas perintah
Ilahi secara istimewa, dapat merupakan penyempurnaan secara fisik bagi
perintah yang terkandung dalam kata-kata, ’Inni anzaltu ma’aka al-jannah,’
artinya, ”Aku telah menyebabkan surga turun bersama engkau” (Tadzkirah).
Nubuatan itu pun agaknya mendukung penjelasan bagi kata-kata ”Masuklah ke
dalam surga.”
|
2442
|
Kata-kata dalam ayat ini penuh dengan kerawanan.
|
3. AL-JUMU’AH (SURAH KE-62)
Diturunkan
|
:
|
Sesudah Hijrah
|
Ayatnya
|
:
|
12, dengan bismillah
|
Rukuknya
|
:
|
2
|
Waktu Diturunkan dan Hubungan
dengan Surah-surah Lainnya.
Surah ini agaknya
diturunkan beberapa tahun sesudah Hijrah (lihat ayat 4). Dalam surah sebelumnya
telah disinggung nubuatan Nabi Isa a.s. tentang kedatangan Nabi Ahmad a.s. .....Surah
ini kemudian mengisyaratkan pula kepada gejala rohani yang akan terjadi pada
suatu ketika kelak dengan perantaraan wakil agung Rasulullah s.a.w. ialah Masih
Mau’ud.....Menjelang penutup, ditekankannya soal kepentingan salat Jum’at dan
tersirat bahwa di zaman kedatangan Rasulullah s.a.w. kedua kali yang
diumpamakan sebagai salat Jum’at...
“Dan Dia akan membangkitkan di tengah-tengah
suatu golongan lain dari antara mereka, yang belum pernah bergabung dengan
mereka3046 dan Dia-lah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
|
ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸﭹﭺ ﭻ ﭼ ﭽ
|
“Katakanlah, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya
kamu mengaku bahwa sesungguhnya kamu sahabat Allah seraya mengucilkan semua
manusia lain, maka harapkanlah kematian,3047 jika kamu
sungguh-sungguh orang-orang benar.”
|
ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ
|
“Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu
dipanggil untuk bersembahyang pada hari Jum’at..”3047A
|
ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘﭙ
|
”Dan apabila sembahyang itu telah usai, maka
bertebaranlah kamu di bumi dan carilah karunia Allah,”3048
|
ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ
|
Keterangan Footnote :
3046
|
....tertuju kepada pengutusan
Rasulullah s.a.w. sendiri untuk kedua kali dalam wujud Hadhrat Masih Mau'ud
a.s. di akhir zaman......Jadi, Alquran dan hadis kedua-duanya sepakat bahwa
ayat ini menunjuk kepada kedatangan kedua kali Rasulullah s.a.w. dalam wujud
Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
|
3047
|
Hadhrat Masih Mau'ud a.s. akan
menantang mereka yang menyebut diri ulama Islam, yang menolak dakwa beliau,
untuk mengadakan mubahalah, yaitu pertandingan doa; di dalam mubahalah itu
diminta supaya kutukan Ilahi menimpa mereka yang mengada-adakan dusta
terhadap Tuhan (3:61).
|
3047A
|
....Sabbat bagi kaum muslimin
ialah hari Jum’at. Karena surah ini nampaknya membahas secara khusus zaman
Masih Mau'ud a.s., maka panggilan kepada salat Jum’at dapat juga berarti
seruan nyaringnya yang dialamatkan kepada kaum muslimin supaya mendengarkan
amanat beliau.
|
3048
|
Berlainan dengan Sabbat kaum
Yahudi atau Kristen, Sabbat kaum muslimin bukanlah hari istirahat. Sebelum dan sesudah
salat Jum’at kaum muslimin boleh meneruskan pekerjaan-pekerjaan mereka
sehari-hari seperti sedia kala. Kata-kata, ”karunia Allah” pada umumnya
diartikan, ”menjalankan usaha dan mencari nafkah.”
|
4. SURAH AL-MUDDATSTSIR (SURAH KE-74)
”Dan demi subuh3070 apabila
terang.”
|
ﯲ ﯳ ﯴ ﯵ
|
Keterangan Footnote :
3070
|
”Subuh” dapat juga berarti Wakil Agung Rasulullah s.a.w. ialah Hadhrat
Masih Mau'ud a.s.
|
5. SURAH AL-QIYAMAH (SURAH KE-75)
”Dan matahari dan bulan dikumpulkan.” 3179
|
ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ
|
Keterangan Footnote :
3179
|
....Sangat mengherankan, bahwa
bulan dan matahari kedua-duanya mengalami gerhana di dalam bulan Ramadhan
yang sama pada tahun 1894, ketika pendiri Jemaat Ahmadiyah telah mengumumkan
pengakuan bahwa beliaulah Masih Mau'ud a.s. dan Imam Mahdi.
|
6. SURAH AT-TAKWIR (SURAH
KE-81)
“Dan,
sesungguhnya, ia melihatnya3278 di ufuk yang terang.”
|
ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ
|
Keterangan Footnote :
3278
|
.....kedua dapat pula berarti bahwa
Rasulullah s.a.w. melihat wujud beliau sendiri di timur jauh dalam pribadi
Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
|
7. SURAH AL-INSYIQAQ (SURAH KE-84)
”Dan bulan apabila jadi purnama.”3303
|
ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ
|
Keterangan Footnote :
3303
|
Ayat-ayat 17-19 berisikan sebuah
nubuatan mengenai kemunduran sementara umat Islam serta kebangunan kembali
mereka melalui seorang wujud, wakil agung Rasulullah s.a.w. –Hadhrat Masih
Mau'ud a.s.
|
8. SURAH AL-BURUJ (SURAH KE-85)
”Dan hari yang dijanjikan.”3308
|
ﭕ ﭖ ﭗ
|
”Dan sang saksi3309 dan ia yang
diberi kesaksian.”
|
ﭘ ﭙ ﭚ
|
Keterangan Footnote :
3308
|
”Hari yang dijanjikan” itu dapat berarti hari, ketika Hadhrat Masih
Mau'ud a.s. akan dibangkitkan untuk mendatangkan kebangunan kembali
Islam.....Tetapi, ”hari yang dijanjikan” yang paripurna itu ialah masa
kebangkitan kedua kalinya Rasulullah s.a.w. dalam pribadi wakil beliau pada
abad ke-14 Hijrah.
|
3309
|
....Masih Mau'ud a.s. akan memberi kesaksian akan kebenaran Rasulullah
s.a.w.....Beliau akan memberikan kesaksian pula dalam arti bahwa dalam wujud
beliau nubuatan Rasulullah s.a.w. mengenai kemunculan Masih Mau'ud a.s. dan
Imam Mahdi a.s. pada abad ke-14 Hijrah akan jadi sempurna. Masih Mau'ud a.s.
itu pun masyhud dalam arti bahwa Rasulullah s.a.w. sendiri telah memberi kesaksian
akan kebenaran beliau. Dengan demikian Rasulullah s.a.w. dan Masih Mau'ud
a.s. itu bersama-sama merupakan syahid dan masyhud.
|
9. SURAH ATH-THARIQ (SURAH
KE-86)
”Demi langit dan Bintang Fajar.”3316
|
ﭑ ﭒ ﭓ
|
”Tiada suatu jiwa pun melainkan mempunyai penjaga3317
atas dirinya.”
|
ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ
|
Keterangan Footnote :
3316
|
Isyarat dalam ayat ini dapat
tertuju kepada wakil Rasulullah s.a.w. yang kedatangannya laksana Bintang
Fajar sebagai pertanda akan terbitnya fajar kejayaan....
|
3317
|
Tuhan akan melindungi Bintang
Fajar –wakil Rasulullah s.a.w....
|
10. SURAH AL-FAJR (SURAH KE-89)
Diturunkan
|
:
|
Sebelum Hijrah
|
Ayatnya
|
:
|
31, dengan bismillah
|
Rukuknya
|
:
|
1
|
Waktu Diturunkan dan Hubungan dengan Surah-surah Lainnya
.....Surah ini mengandung nubuatan
berganda, yang pada pokoknya adalah bertalian dengan Rasulullah s.a.w. dan
sebagai tambahan juga bertalian dengan Masih Mau'ud a.s....Surah ini dapat pula
diartikan menunjuk kepada kemunduran Islam selama sepuluh abad sesudah tiga abad
pertamanya yang diwarnai keberhasilan itu, dan menunjuk kepada kemunculan Hadhrat
Masih Mau'ud a.s. dan juga kepada abad pertama yang penuh dengan percobaan dan
penderitaan dalam pelaksanaan tugas beliau dan para pengikut beliau. Sesudah
menampilkan, dengan memakai bahasa tamsil, gambaran singkat mengenai pergantian
serta turun naik gelombang nasib agama Islam pada masa Rasulullah s.a.w. dan
Hadhrat Masih Mau'ud a.s.
”Demi fajar,”3332
|
ﭑ ﭒ
|
”dan sepuluh malam,”3333
|
ﭓ ﭔ ﭕ
|
”dan yang genap serta yang ganjil,”3334
|
ﭖ ﭗ ﭘ
|
Keterangan Footnote :
3332
|
.....”Fajar” itu dapat pula
berarti diutusnya Hadhrat Masih Mau'ud a.s. yang akan membawa amanat
pengharapan dan berarti kedatangan suatu hari depan yang gemilang bagi
orang-orang Islam sesudah masa kemunduran dan kemerosotan berabad-abad
lamanya.
|
3333
|
....mengambarkan sepuluh abad
kemunduran dan kemerosotan sebelum diutusnya hadhrat Masih Mau'ud a.s. yang
dengan itu akan mengakhiri masa kegelapan.
|
3334
|
.....”yang genap dan yang
ganjil” itu dapat berarti bahwa sekalipun Rasulullah s.a.w. dan Hadhrat Masih
Mau'ud a.s. itu dua pribadi terpisah, namun Hadhrat Masih Mau'ud a.s. adalah
begitu larut sirna dalam Rasulullah s.a.w. sehingga seolah-olah telah menjadi
satu (memanunggal) dengan beliau.
|
11. SURAH ASY-SYAMS (SURAH
KE-91)
”Dan demi bulan,3356 apabila ia
mengikuti matahari.”
|
ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ
|
”Dan demi malam hari3358
apabila ia menutupi cahaya matahari.”
|
ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ
|
Keterangan Footnote :
3356
|
Atau kata ”bulan” itu dapat pula menunjuk kepada para wali dan para imam
zaman –khususnya kepada wakil agung beliau, Hadhrat Masih Mau'ud a.s.- yang
akan meminjam cahaya dari Rasulullah s.a.w. dan menyiarkannya ke dunia untuk
menghilangkan kegelapan akhlak dan rohani.
|
3358
|
...(2) masa wakil agung beliau, yaitu Hadhrat Masih Mau'ud a.s. ketika
nur (cahaya) yang diperolehnya dari Rasulullah s.a.w. dipantulkan ke suatu
dunia yang gelap....
|
12. SURAH AL-ZILZAL (SURAH KE-99)
Diturunkan
|
:
|
Sebelum Hijrah
|
Ayatnya
|
:
|
9, dengan bismillah
|
Rukuknya
|
:
|
1
|
Waktu Diturunkan dan Hubungan dengan Surah-surah
Lainnya
......Dalam surah ini
telah dinyatakan bahwa perubahan serupa itu akan terjadi di akhir zaman – di
dalam masa wakil agung Rasulullah s.a.w. ialah Masih Mau'ud a.s. dan Mahdi...
Keterangan:
Semua tulisan saya ini saya kutip dari Tafsir Ahmadiyah yang bernama, “ALQURAN
DENGAN TERJEMAHAN DAN TAFSIR SINGKAT,” editor : Malik Ghulam Farid dialih bahasakan
oleh : PANITIA PENTERJEMAH TAFSIR ALQURAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA, dengan
restu : HADHRAT MIRZA TAHIR AHMAD Kahlifatul Masih IV a.t.b.a., JILID III, EDISI
PERTAMA, Penerbit : YAYASAN WISMA DAMAI Jakarta 1983.
PENAFSIRAN YANG BENAR MENURUT KITAB TAFSIR PARA
ULAMA ISLAM JAWABAN ATAS TAFSIR AL-QUR`AN VERSI JAI
Oleh: M. Amin Djamaluddin
(Ditulis sebagai bantahan atas kutipan di atas dari Penafsiran al-Qur`an
al-Karim versi Ahmadiyah)
Berikut ini, penulis ajak sidang pembaca untuk membandingkan antara penafsiran
Al-Qur`an versi Jemaat Ahmadiyah Indonesia dengan penafsiran Al-Qur`an versi
para ulama, seperti yang tercantum di dalam Tafsir Ibnu Katsir, Fathul
Qadir atau kitab-kitab tafsir yang lainnya.
1. SURAH ASH-SHAFF (SURAH KE-61)
Ibnu Katsir menyatakan bahwa
ayat ini adalah sebagai keterangan dari Allah SWT melalui lisan Nabi-Nya, yaitu
Nabi Isa A.S, bahwa di dalam kitab-Nya, Injil telah termaktub bahwa nanti akan
dibangkitkan seorang nabi di akhir zaman yang bernama Ahmad. Ahmad di sini yang
dimaksud adalah Rasulullah s.a.w., Muhammad bin Abdullah. Hal ini berdasarkan sabda beliau di bawah ini:
عَنْ
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: إِنَّ لِيْ أَسْمَاءٌ أَنَا أَحْمَدُ وَ أَنَا
الْمَاحِيْ الَّذِيْ يَمْحُوْ اللهُ بِهِ الْكُفْرَ وَ أَنَا الْحَاشِرُ الَّذِيْ
يَحْشُرُ النَّاسَ عَلَى قَدَمِيْ وَ أَنَا الْعَاقِبُ.
“Dari Jubair bin Muth’im dari bapaknya dia
berkata, ’Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda, ’Sesungguhnya aku
mempunyai beberapa nama; Aku bernama Ahmad, aku bernama Al-Mahi (Penghapus)
yang dengannya Allah menghapuskan kekafiran, aku bernama Al-Hasyir (Pengumpul)
yang mengumpulkan manusia di depan kakiku dan aku bernama Al-Aqib
(Penutup/maksudnya tidak ada nabi atau pun rasul setelah aku).” (Tafsir
Ibnu Katsir, jilid 4:324, Penerbit Al-Maktabah Al-Ashriyyah, cet. Ke-3 tahun
2000 M./1420 H.).
Adapun yang dimaksud dengan rasul-Nya di dalam ayat ke-9 di atas adalah tentu
tertuju kepada Rasulullah s.a.w., Muhammad bin Abdullah, dan bukan tertuju
kepada Mirza Ghulam Ahmad si Pendusta dari India . Adapun yang dimaksud dengan
”perdagangan” di dalam ayat ke-10 adalah bukan perdagangan jual beli barang di
dunia ini seperti yang ditafsirkan oleh Al-Qur`an versi Ahmadiyah, tetapi hal
ini ditafsirkan dengan ayat setelahnya bahwa perdagangan yang tidak akan pernah
rugi itu adalah :
ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔﯕﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ
”(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang
lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,” (QS Ash-Shaff [61]: 11).
2. SURAH YASIN (SURAH KE-36)
Sesungguhnya yang dimaksud dengan seorang lelaki
yang berlari dari kota terjauh yang dikisahkan di dalam surah Yasin bukan
ditujukan kepada Mirza Ghulam Ahmad, tetapi ditujukan kepada seorang lelaki
yang bernama Habib (pendapat Mujahid dari Ibnu Abbas), ada juga yang
menyebutnya bernama Habib bin Siri dan Habib An-Najjar (pendapat Ikrimah dari
Ibnu Abbas). Adapun yang dimaksud dengan orang yang dipersilahkan masuk
surga oleh Allah SWT adalah seorang lelaki yang bernama Habib tersebut yang
telah beriman kepada para utusan Allah SWT yang di kemudian hari dibunuh oleh
kaumnya sendiri dan bukan ditujukan kepada Mirza Ghulam Ahmad dengan Bahisyti
Maqbarahnya. (Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3 hal. 529).
3.
AL-JUMU’AH (SURAH KE-62)
Penafsiran versi DEPAG terhadap ayat ke-3 dari
surah Al-Jumu’ah ini adalah, “dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka
yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana.” Maksudnya bahwa risalah Nabi Muhammad SAW adalah
universal, untuk seluruh umat manusia, karena Rasulullah s.a.w. menafsirkan
kata “kaum yang lain” adalah orang-orang Persia, sebagaimana yang
tercantum di dalam hadits shahih, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah
s.a.w.?” Beliau masih belum menjawabnya sampai para sahabat menanyakannya tiga
kali, dan pada saat itu hadir pula Salman Al-Farisi (orang Persia). Maka
Rasulullah s.a.w. meletakkan tangannya kepada Salman dan bersabda, “Seandainya
agama itu berada pada gugusan bintang yang bernama Tsuraya niscaya salah
seorang dari Persia atau dari putra-putra Persia akan pergi ke sana untuk
mendapatkannya.” (Shahih Muslim No.4618). Oleh karena itu, Rasulullah
s.a.w. telah mengirimkan surat-suratnya yang berisi dakwah Islam kepada
raja-raja, di antaranya dikirimkan ke Raja Romawi (Raja Hiraqla/Heraqlius) dan
Raja Persia (Raja Kisra) dan raja-raja lainnya.
Adapun ayat ke-6 dari surah Al-Jumu’ah ini
maksudnya adalah bahwa jika orang-orang Yahudi merasa benar dan Muhammad SAW
dan para sahabatnya berada di dalam kesesatan, maka cobalah kalian (orang-orang
Yahudi) berdoa kepada Allah SWT, supaya orang-orang yang kalian anggap sesat
itu dimatikan oleh Allah SWT. (ayat ini semakna dengan perintah mubahalah yang
tercantum di dalam surah Al-Baqarah [02]: 94, Ali Imran [03]: 61 dan surah
Maryam [19]: 75).
Adapun ayat ke-9 dari surah Al-Jumu’ah ini tidak
ada kaitannya dengan Mirza Ghulam Ahmad. Justru ayat ini menerangkan tentang
kewajiban untuk memperhatikan shalat Jum’at. Dan ayat ke-10 dari surah
al-Jumu’ah ini menyuruh kaum muslimin apabila selesai dari ibadah Jum’at agar
segera kembali beraktifitas seperti sedia kala. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir,
jilid ke-4, hal. 327).
4.
SURAH AL-MUDDATSTSIR (SURAH KE-74)
Yang dimaksud dengan subuh di dalam ayat ke-34
surah Al-Muddatstsir ini adalah subuh secara hakiki dan tidak ada kaitannya
dengan Mirza Ghulam Ahmad.
5.
SURAH AL-QIYAMAH (SURAH KE-75)
Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang penafsiran “matahari dan bulan
dikumpulkan.” Di antaranya:
- Sinar matahari dan bulan hilang sama sekali. Tidak bercahaya lagi.
- Maksudnya matahari dan bulan
sama-sama terbit berbarengan dari arah barat.
- Matahari dan bulan dikumpulkan di
hari Kiamat dan kemudian dilemparkan ke laut yang kemudian menjadi api
neraka yang panas.
- Matahari dan bulan dikumpulkan
(bertabrakan), sehingga tidak ada lagi siang dan malam. Kesemua penafsiran
ini menggambarkan tentang kejadian di hari Kiamat. (Tafsir Fathul Qadir,
jilid ke-4 hal. 388, cet. 2007/1428, Penerbit: Maktabah Ar-Rusyd, Riyadh).
6. SURAH AT-TAKWIR (SURAH KE-81)
Penafsiran yang benar terhadap firman Allah SWT yang berbunyi, “Dan
sesungguhnya ia melihatnya di ufuk yang terang” adalah Rasulullah s.a.w. telah
melihat malaikat Jibril di ufuk. Ufuk
di sini artinya tempat terbitnya matahari dari arah timur. Karena apabila
matahari terbit dari arah ini (timur), maka segala sesuatu akan terlihat jelas
(karena tersinari oleh sinar matahari). Tidak ada sama sekali hubungannya
dengan Rasulullah s.a.w. yang melihat wujud reinkarnasinya di dalam diri Mirza
Ghulam Ahmad. Semua penafsiran Ahmadiyah ini adalah sesat dan menyesatkan.
(Tafsir Fathul Qadir, jilid ke-4, hal. 441).
7.
SURAH AL-INSYIQAQ (SURAH KE-84)
Maksud dari firman Allah SWT ini, “dan bulan apabila jadi purnama” adalah benar-benar
artinya secara hakiki, yaitu perubahan bulan dari hilal sampai menjadi purnama.
Allah SWT bersumpah dengan bulan ketika mulai membundar (purnama). (Tafsir
Fathul Qadir, jilid ke-4, hal. 459).
8.
SURAH AL-BURUJ (SURAH KE-85)
Maksud dari firman Allah SWT yang berbunyi, “dan hari yang dijanjikan” itu
adalah hari Kiamat, menurut jumhur para ulama ahli tafsir. Adapun maksud dari
firman Allah SWT yang berbunyi, ”Demi yang
menyaksikan dan yang disaksikan (tafsiran DEPAG),” “yang menyaksikan” yaitu
seluruh makhluk yang menyaksikan kejadian di hari Kiamat, sedangkan yang
disaksikan adalah seluruh keajaiban (huru-hara hari Kiamat) yang terjadi pada
saat itu. (Tafsir Fathul Qadir, jilid ke-4, hal. 462).
9. SURAH ATH-THARIQ (SURAH KE-86)
Penafsiran yang benar terhadap ayat pernama surah
Ath-Thariq ini adalah Allah SWT bersumpah atas nama langit dan
bintang-bintangnya yang gemerlapan yang muncul di malam hari. Karena orang Arab
menyebut setiap yang datang atau muncul di malam hari dengan sebutan thariq.
Adapun maksud dari ayat ke-4 surah Ath-Thariq ini, “setiap orang pasti ada
penjaganya,” adalah bahwa setiap manusia dijaga oleh para malaikat. Para
malaikat menjaga amal perbuatan manusia (baik dan buruknya), ucapan dan lain
sebagainya. Ada juga yang menafsirkan bahwa yang menjaga manusia itu adalah
Allah SWT. (Tafsir Fathul Qadir, jilid ke-4, hal. 470).
10.
SURAH AL-FAJR (SURAH KE-89)
Demi fajar. Ada beberapa penafsiran untuk ayat pertama Al-Fajr ini, di antaranya :
- Fajar di hari pertama bulan Muharram.
- Fajar di hari Nahar (Hari Raya Idul Adha)
- Fajar di bulan Dzulhijjah, karena Allah SWT mengaitkannya dengan ”demi malam yang sepuluh,” yaitu sepuluh malam di bulan Dzulhijjah.
Adapun penafsiran untuk ayat yang berbunyi, “demi
yang genap dan yang ganjil,” adalah bahwa segala sesuatu mempunyai hal yang
genap dan yang ganjil. Ada
juga sebagian para mufassirin yang mengatakan bahwa yang genap bisa dalam hal
shalat. Ada
shalat yang genap dan shalat yang ganjil; yang genap itu makhluk dan yang
ganjil itu Allah SWT; yang genap itu adalah sepuluh hari di bulan Dzulhijjah
dan yang ganjil itu adalah tiga hari di Mina. (Tafsir Fathul Qadir, jilid ke-4,
hal. 486).
11. SURAH ASY-SYAMS (SURAH KE-91)
Maksud dari ayat kedua surah
Asy-Syams ini adalah bahwa Allah SWT bersumpah demi bulan yang muncul setelah
matahari terbenam, yaitu di pertengahan bulan dengan terangnya sinar bulan
purnama. Jadi bulan mengikuti
matahari di dalam menerangi bumi di malam hari. Adapun ayat keempatnya adalah
Allah SWT bersumpah demi malam apabila menutupi cahaya matahari, sehingga bumi
menjadi gelap gulita. Tidak ada seorang pun di antara para mufassirin yang
menafsirkan ayat-ayat ini seperti yang dialkukan oleh orang-orang Ahmadiyah.
(Tafsir fathul Qadir jilid ke-4, hal. 501).
12.
SURAH AL-ZILZAL (SURAH KE-99)
Surah Al-Zilzal (menurut Ahmadiyah) atau
Al-Zalzalah (menurut DEPAG) semuanya menceritakan tentang kejadian huru-hara
yang terjadi di hari Kiamat nanti dan tidak ada sangkut pautnya dengan Mirza
Ghulam Ahmad. (Tafsir Fathul
Qadir, jilid ke-4, hal. 533).
KESIMPULAN:
Dari data-data yang telah kami paparkan di atas, jadi Ahmadiyah itu sudah
selayaknya dibubarkan, karena merupakan duri dalam daging, serupa Islam, tapi
bukan Islam. Mereka telah dengan terang-terangan menafsirkan Islam secara salah
dan menyimpang, padahal Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno telah melarang setiap
orang untuk menafsirkan sebuah agama dengan penafsiran yang menyimpang dari
pokok-pokok agama tersebut, yaitu dengan UU No.1/PNPS/1965. Pemerintah dalam
hal ini harus bersikap tegas dengan melarang dan membubarkan Ahmadiyah di
seluruh Indonesia ,
baik JAI maupun GAI. Apabila Ahmadiyah tidak dibubarkan oleh Pemerintah, maka
hal ini akan membuat senang (menyenangkan) jemaat Ahmadiyah Indonesia yang jumlahnya hanya ±50.000
orang. Dan kalau Ahmadiyah dibubarkan, maka hal ini akan membuat senang
(menyenangkan) seluruh umat Islam Indonesia yang jumlahnya ratusan
juta orang. Jadi Pemerintah tinggal memilih, apakah akan membuat kecewa
(mengecewakan) yang ratusan juta orang atau membuat kecewa (mengecewakan) yang
puluhan ribu orang?
sangat menarik, bermanfaat dan berkualitas info yang disajikan, terimakasih
BalasHapusSelaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami