Hidayatullah.com–Pemimpin
milisi Syiah Hizbullah Hassan Nasrallah mengaku tengah menyiapkan serangan ke
Suriah untuk memerangi kelompok milisi Sunni, Jabhah An-Nusra.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi Libanon, Nasrallah mengatakan serangan lintas perbatasan yang dilancarkan Front Al-Nusra menghadirkan ancaman untuk keamanan Libanon sehingga harus ditangani secara radikal.
“Negara (Libanon) tidak bisa menangani masalah ini…sehingga kami akan memberikan penanganan yang sepatutnya dan memikul tanggung jawab dan konsekuensinya,” kata Nasrallah dikutip BBC.
Dia menolak menyebutkan kapan operasi serangan akan dilancarkan.
“Kalaupun kami memulai (serangan), kami tidak akan mengeluarkan pernyataan. Ketika kami mulai, operasi itu akan berbicara dengan sendirinya.”
Meski demikian, Nasrallah menegaskan kawasan yang menjadi target operasi serangan ialah area perbatasan Qalamun. Daerah yang membentang di perbatasan Suriah-Libanon itu tidak dijaga ketat oleh militer Libanon sehingga kelompok Front Al-Nusra dapat leluasa menggelar serangan.
Insiden serangan Front Al-Nusra paling mutakhir terjadi pada Selasa (05/05/2015) lalu. Bahkan, menurut aparat Libanon, kelompok tersebut menyandera sejumlah orang, termasuk beberapa serdadu dan polisi Libanon.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Qassim Naim mengatakan hari Selasa (5/5/15) bahwa milisinya sedang mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan membersihkan wilayah strategis Qalamun dari kelompok pejuang Sunni.
“Bagaimanapun, pertempuran Qalamun tetap akan datang, hal ini membuktikan sekali lagi bahwa Takfiri (istilah Syiah menyebut pejuang Sunni) tidak dapat memperluas kekuasaan mereka seperti yang mereka inginkan,” demikian dikutip surat kabar berbahasa Inggris yang berbasis di Beirut Daily Star.
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan, milisi Jabhah Nushrah terlibat baku tembak dengan milisi Syiah Hizbullah Libanon di daerah pegunungan di perbatasan Suriah-Libanon.
Pertempuran berkobar di daerah Qalamun ikut menyeret Libanon semakin dalam pada konflik Suriah.
Hizbullah merupakan milisi Syiah dan sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah mengirim ratusan anggotanya untuk turut angkat senjata melawan sejumlah kelompok milisi Sunni, termasuk Front Al-Nusra.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar