DINAR ADALAH THE REAL VALUE
Oleh Dudung Ramdani, Lc
Zaman Sekarang :
- BURUH DEMONTRASI MINTA
KENAIKAN UPAH
- PENGANGGURAN MENINGKAT
- NILAI MATA UANG MELEMAH
- ONH NAIK
- FLUKTUASI NILAI
TUKAR (1 US $ = Rp 14.000,-)
- KEMISKINAN MENINGKAT TAJAM
- DLL
Coba bandingkan :
- MENEMUKAN UANG
KERTAS ZAMAN DAHULU? (dengan)
- MENEMUKAN KOIN EMAS ZAMAN DAHULU (ABAD KE-7 M MISALNYA)
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN?
Uang kertas yang kita gunakan tidak mempunyai
kekuatan apa-apa. Uang kertas berlaku karena dekrit dari presiden. Apabila masa berlaku
dekritnya telah habis, maka uang tersebut akan tidak berlaku lagi. Setiap tahun
uang kertas akan selalu digerogoti oleh inflasi.Mengapa kita tidak bisa menjadi
kaya dan merasa lelah dengan mencari penghasilan? Gaji sebulan, terkadang 2
minggu sudah habis?
Jawabannya adalah : Gunakan Ekonomi Islam
Islam mengatur semua sisi kehidupan umat manusia. Termasuk sistem ekonomi, karena
ayat terpanjang ada di QS Al-Baqarah [02]: 282. Mata Uang Dinar & Dirham adalah
mata uang yang sangat kuat, dan tahan terhadap inflasi. (Dinar = 22 karat emas (917)
dengan berat 4,25 gram, sedangkan Dirham perak Islam memiliki kadar perak murni
dengan berat 3 gram, atau lebih tepatnya 2,975 gram).
Fungsi Emas :
- Perhiasan (QS Ali Imran [03]:
14).
“Dijadikan
terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa
perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas
dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik,” (QS Ali Imran [03]: 14).
- Penyimpan aset (QS At-Taubah [09]: 34).
”Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim
dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil,
dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka
berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang
pedih,”
(QS At-Taubah [09]: 34).
Hadits Urwah Al-Bariqi :
Kitabul Buyu Babu Syuruthuhu wa Maa Nuhiya Anhu hadits no. 39 hal. 173
Al-Maktabah Al-Faisholiyyah Makkah Al-Mukarramah.
عن عروة البارقي أن النبي أعطاه دينارا ليشتري به أضحية أو شاة
فاشترى به شاتين فباع إحداهما بدينار فأتاه بشاة و دينار فدعا له بالبركة في بيعه
فكان لو اشترى ترابا لربح فيه. رواه الخمسة إلا النسائي.
Bukti Kelemahan Sistem Kapitalis (uang kertas yang
tidak diback up dengan emas): Kasus krisis moneter tahun 1998. Pihak yang
dirugikan pada saat itu adalah seluruh bangsa Indonesia, wa bil khusus para
calon jemaah haji yang waiting list. ONH
1997 = Rp 8.000.000,- (harga emas = 25.000,-/320 gram). ONH 1998 = Rp 21.000.000,- (harga emas = Rp
75.000,-).
Jemaah haji waiting list
à Kelompok 1 : Meyimpang uang Rp 8
juta di bank konvensional.
à Kelompok 2 : Membelikan uang Rp 8
juta ke emas (320 gram).
Krisis 1998 : Kelompok 1 tidak bisa
naik haji. (Rp 8 jutanya digerus inflasi; ONH 1998 = 21 juta)
Kelompok 2 bisa naik haji. (Rp 8 jutanya masih
utuh; 320 gram x Rp 75.000,- = 24 juta).
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar