|
|
BUKU :
Mafatih al-Jinan:
Kunci-kunci Surga Jilid 1
Syekh Abbas Al-Qummi
Cetakan 2 : Juli 2009
ISBN 978-979-119-331-3
Diterbitkan oleh :
PENERBIT AL-HUDA
PO. BOX 7335 JKSPM 12073
|
TATA CARA SHALAT SYIAH BERBEDA
DENGAN AHLU SUNNAH
Oleh M. Amin Djamaluddin
Buku di atas berjudul ”Kunci-kunci
Surga”. Sepertinya sang penulis ingin mengatakan kepada setiap orang Syiah
bahwa jika engkau ingin masuk surga, maka engkau harus mempunyai kuncinya
terlebih dahulu, yaitu dengan mengamalkan isi buku ”Kunci-kunci Surga”
tersebut, maka engkau akan mendapatkan jaminan masuk surga, karena engkau sudah
mempunyai kuncinya.
Salah satu kunci surga
tersebut adalah shalat. Akan tetapi, jika kita telaah isi buku tersebut, tata
cara shalat versi Syiah di dalam buku tersebut, ternyata sangat berbeda dengan
cara shalat versi Ahlussunnah wal Jamaah.
Ahlussunnah wal Jamaah
mendirikan shalat bertujuan untuk mengingat Allah SWT sesuai dengan perintah
Allah SWT di dalam Al-Qur`an surat Thaha [20]: 14
ﭗ ﭘ ﭙ
ﭚ ﭛ ﭜ
ﭝ ﭞ ﭟ
ﭠ ﭡ ﭢ
”Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
laksanakanlah salat untuk mengingat Aku,” (QS Thaha [20]: 14)
Kaum muslimin telah mengetahui
jika shalat merupakan ibadah yang sangat penting di dalam Islam. Oleh karena
itu, Rasulullah saw menyebutkan bahwa pembeda antara seorang muslim dengan non
muslim adalah shalat. Rasulullah saw bersabda,
الْعَهْدُ
الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ. رواه
الترمذي
“Perjanjian yang ada di antara
kami dengan mereka adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, maka dia telah
kafir.” (HR Tirmidzi dari Abdullah bin Buraidah)
Dalam hadits yang lain
Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَ بَيْنَ الشِّرْكِ وَ الْكُفْرِ
تَرْكَ الصَّلَاةِ. رواه مسلم
“Sesungguhnya
antara seorang hamba dengan kesyirikan dan kekufuran itu adalah meninggalkan
shalat.” (HR Muslim dari Jabir bin Abdullah)
Selain menjadi pembeda antara
muslim dan kafir, pelaksanaan ibadah shalat ini haruslah sesuai dengan sunnah Rasulullah
saw. Jika ada seorang muslim yang melaksanakan shalat tapi tidak sesuai dengan
sunnah Rasulullah saw, maka shalat tersebut akan tertolak. Rasulullah saw
bersabda,
صَلُّوا
كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّي... رواه البخاري
“Shalatlah
kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat…”(HR Al-Bukhari dari Muhammad bin Al-Mutsanna dari
Abdulwahhab).
Maksud dari hadits tersebut yaitu setiap muslim
harus melaksanakan shalat yang sesuai dan sama dengan sunnah Rasulullah saw,
baik dari sisi bacaan, gerakan maupun dari sisi yang lainnya seperti tuma’ninah
dan lain-lainnya. Rasulullah saw bersabda,
فَأَمَّا
الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ
فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ. رواه مسلم
”Adapun saat ruku, maka
agungkanlah Rabb Azza wa Jalla, dan adapun pada saat sujud, maka
bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa karena sangat layak doa kalian
dikabulkan.” (HR Muslim dari Ibnu Abbas)
Perhatikanlah bacaan shalat
Ahlussunnah wal Jamaah di bawah ini :
Shalat Ahlussunnah wal Jamaah
|
No.
|
Shalat
|
Bacaan
|
Keterangan
|
1.
|
Ruku
|
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
|
HR
At-Tirmidzi dan Ahmad
|
|
|
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَ بِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِيْ
|
Muttafaq
Alaih dari Aisyah.
|
2.
|
Bangun
dari ruku
|
رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا
فِيْهِ
|
HR
Al-Bukhari.
|
3.
|
Sujud
|
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى
|
HR
At-Tirmidzi dan Ahmad.
|
|
|
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَ بِحَمْدِكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِيْ
|
Muttafaq Alaih dari Aisyah.
|
4.
|
Duduk
di antara 2 sujud
|
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ ارْحَمْنِيْ وَ اهْدِنِيْ وَ اجْبُرْنِيْ
وَ عَافِنِيْ وَ ارْزُقْنِيْ وَ ارْفَعْنِيْ
|
HR
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.
|
|
|
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ
|
HR
Abu Dawud.
|