SERBA-SERBI AHMADIYAH
(oleh ustadz Dudung Ramdani, Lc)
DAFTAR ISI
- TAHUN KELAHIRAN YANG BERBEDA-BEDA
- MIRZA GULAM AHMAD DAN ASAL USULNYA
- PENGAKUAN-PENGAKUAN MIRZA GHULAM AHMAD
- PERUBAHAN ISI TADZKIRAH AGAR COCOK DENGAN KENYATAAN
- BENTUK-BENTUK PENGHINAAN MIRZA GHULAM
- PENYAKIT-PENYAKIT MIRZA GHULAM AHMAD
- MIRZA GHULAM AHMAD, “NABI” DARI INDIA YANG
BODOH
- SEJARAH MUBAHALAH
- PARA SAKSI KEMATIAN MIRZA GHULAM AHMAD
Ahmadiyah selalu menjadi
polemik di seluruh dunia. Kaum muslimin tetap berkeyakinan bahwa Ahmadiyah adalah
aliran sesat, karena berkeyakinan ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Untuk
menguatkan dakwaan kita bahwa Ahmadiyah adalah sesat, maka dengan ini saya akan
paparkan beberapa hal yang saya nilai ganjil. Mulai dari tahun kelahiran Mirza
Ghulam Ahmad yang berbeda-beda, ramalan yang tidak pernah terbukti, melakukan
pembohongan (padahal seorang nabi tidak akan pernah berbohong), mengajak
bermubahalah, eh malah Mirza Ghulam Ahmad yang mati kolera. Tetapi, para
pengikutnya tetap saja membela kesesatan ini. Mungkin saja, di balik pembelaan
mereka ini ada udang di balik batu. Ada uang yang melimpah bantuan dari asing,
atau ada kepentingan politik yang ingin dicapai di balik semua ini.
Mari kita simak satu persatu
kesesatan Ahmadiyah ini. Di antaranya :
1. TAHUN KELAHIRAN YANG
BERBEDA-BEDA
Mengapa
berbeda-beda? Mirza Ghulam Ahmad mengatakan bahwa dirinya dilahirkan pada tahun
1839 atau 1840. Mirza Ghulam Ahmad berkata, ”Saya dilahirkan pada tahun
1839/1840. Karena pada saat itu, adalah akhir dari Pemerintahan Sikh. Pada
tahun 1857, saya baru berumur 16 tahun. Janggut serta kumis saya belum tumbuh.”
(Kitabul Bariyyah, hal. 159/ Ruhani Khozain Jilid 13 hal.
177).
Akan tetapi para pengikutnya
merubah tahun kelahiran nabi mereka. Dengan ini mereka bertujuan agar usia nabi
mereka (Mirza Ghulam Ahmad) sesuai antara ramalannya (Mirza Ghulam Ahmad)
mengenai umurnya sendiri. Para pengikut Mirza Ghulam Ahmad menuliskan bahwa
tahun kelahiran Mirza Ghulam Ahmad adalah tahun 1835. Hal ini dikarenakan Mirza
Ghulam Ahmad pernah meramalkan bahwa umurnya akan berkisar antara 75-85.
Mirza
Ghulam Ahmad berkata di dalam kitabnya, Dhamimah Haqiqatul Wahyi, hal.
94 sebagai berikut :
أَطَالَ اللهُ بَقَاءَكَ تَعِيْشُ ثَمَانِيْنَ حَوْلًا أَوْ
تَزِيْدُ عَلَيْهِ خَمْسَةً أَوْ أَرْبَعَةً أَوْ يَقِلُّ كَمِثْلِهَا.
“Allah akan memanjangkan
umurmu, engkau akan hidup sekitar 80 tahun, atau lebih 5 atau 4 tahun dari itu (84 atau 85 tahun), atau kurang
seperti itu (kurang 5 atau 4 tahun dari 80 tahun, yaitu 74 atau 75 tahun).”
Oleh karena itu, ketika para pengikut Mirza Ghulam
Ahmad mengatakan bahwa nabi mereka lahir pada tahun 1835, maka ketika Mirza
Ghulam Ahmad meninggal dunia pada tahun 1908, artinya ramalannya tepat. Karena
1908 – 1835 = 73 tahun. Akan tetapi, apabila tidak dirubah, maka ramalan Mirza
Ghulam Ahmad tidak terbukti. Karena 1908 – 1839 = 69 tahun. Umur Mirza Ghulam
Ahmad yang sebenarnya adalah 69 tahun. Jadi antara ramalan dengan kenyataan
tidak sesuai.
2.
MIRZA GULAM AHMAD DAN ASAL USULNYA
Mirza Ghulam Ahmad mengaku
keturunan Persia.
”Keluarga ini (yaitu keluarga
aku) dikenal sebagai keluarga Mongol. Akan tetapi Allah yang
mengetahui hal gaib dan hal sebenarnya telah menampakkan kepadaku berkali-kali
di dalam wahyu-Nya yang suci bahwa keluargaku adalah keluarga (keturunan)
Persia dan Allah telah memanggilku dan telah berkata kepadaku dengan sebutan
Ibnu Paris (Anak Persia), sebagaimana Allah telah berfirman tentang aku,
”Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menjauhkan diri dari jalan Allah, maka
akan menjawab kepada mereka seorang laki-laki dari Persia dan Allah berterima
kasih atas usahanya (usaha Mirza Ghulam Ahmad),” (Haqiqatul Wahyi, hal.
81).
”Sekarang telah nampak bagiku
dari firman Allah bahwa keluargaku benar-benar keluarga (keturunan) Persia,
bukan keturunan Mongol. Aku tidak tahu, dari mana dan kesalahan apa sehingga
keluargaku dikenal sebagai keturunan Mongol,” (Haqiqatul Wahyi, hal.
81).