DOA DUA BERHALA QURAISY
Oleh Ibnu Ohan, Lc
Imam Khumaini menyatakan bahwa Abu Bakar dan Umar
bin Khaththab itu adalah dajjal, atau berhala. Dia menyebut kedua sahabat mulia
ini dengan sebutan Dua Berhala Quraisy. Sampai-sampai Khumaini membuat
sebuah doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT secara berjamaah yang dinamai
dengan Doa Dua Berhala Quraisy. Inilah doa tersebut :
بسم الله الرحمن الرحيم، اللهم صل على محمد و آل
محمد..اللهم العن صنمي قريش و طاغوطيهما و إفكيها وابنيهما الذين خالفا أمرك و
أنكرا وحيك و جحدا إنعامك و عصيا رسولك و
قلبا دينك و حرفا كتابك و أحبا أعداءك و جحدا آلاءك و عطلا أحكامك و أبطلا فرائضك
و ألحدا في آياتك و عاديا أولياءك و واليا أعداءك و خربا بلادك و أفسدا عبادك،
اللهم العنهما و أتباعهما و أولياءهما و أشياعهما و محبيهما فقد خربا بيت
النبوة و ردما بابه و نقضا سقفه و ألحقا
سماءه بأرضه و عالية بسافله و ظاهره بباطنه واستأصلا أهله و أبادا أنصاره و قتلا
أطفاله و أخليا منبره من وصيه و وارث عمله، و جحدا إمامته و أشركا بربهما فعظم
ذنبهما و خلدهما في سقر و ما أدلراك ما سقر لا تبقي و لا تذر، اللهم اللهم العنهم
بعدد كل منكر أتوه و حق أخذوه و منبر علوه و منافق ولوه و ولي آذوه و طريد آووه و
صادق طردوه و كافر نصروه و إمام قهروه و فرض غيروه و أثر أنكروه و شر آثروه و دم
أراقوه و خير بدلوه و كفر نصبوه و كذب دلسوه و إرث غصبوه و فيء اقتطعوه و سحت
أكلوه و خمس استحلوه و باطل أسسوه و جور بسطوه.
“Dengan nama Allah
yang Maha Penyayang, Maha Pemurah. Ya Allah, semoga selawat atas Muhammad dan
keluarga Muhammad.. Ya Allah, kutuklah dua orang berhala Quraisy dan Tagutnya,
juga kedua anaknya, yang mereka berdua itu telah melanggar perintah-Mu, menolak
wahyu-Mu, mengingkari nikmat-Mu, bermaksiat kepada Rasul-Mu, merubah agama-Mu,
merubah wahyu-Mu, mencintai musuh-musuh-Mu, menolak karunia-Mu, mencabut
hukum-hukum-Mu, menolak perintah-perintah-Mu, melencengkan ayat-ayat-Mu,
memusuhi wali-wali-Mu, bersikap loyal kepada musuh-musuh-Mu, menghancurkan
negeri-Mu, menghancurkan hamba-hamba-Mu. Wahai Allah, laknatlah keduanya dan
juga para pengikutnya, para pemimpinya, para pendukungnya dan para pecintanya.
Keduanya telah menghancurkan rumah kenabian, menghancurkan pintunya, mencabut
atapnya, tanahnya dilekatkan ke atasnya, yang atas ke bawah dan yang bawah ke
atas. Mereka mengusir penghuninya, menganiaya para pendukungnya, membunuh
anak-anaknya dan membiarkan mimbar beliau dari pewarisnya (yaitu Ali), mereka
menyangkal imamah Ali, keduanya telah menyekutukan Rabbnya. Oleh karena itu,
perbesarlah dosa mereka, kekalkanlah mereka berdua di neraka Saqar. Tahukah
kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. Wahai Allah laknatlah mereka karena sejumlah kejahatan yang mereka
lakukan, hak yang mereka rampas, mimbar yang mereka hinakan, munafik yang
mereka dukung, menolong orang-orang yang menyakitinya (Ali), dan orang jujur
yang mereka usir, orang kafir yang mereka bantu, imam yang mereka hinakan,
hukum yang mereka rubah, utang nyawa yang mereka tolak, kejahatan yang mereka
sebarkan, darah yang mereka tumpahkan, kebaikan yang mereka rubah, dan
kekufuran yang mereka dirikan, kedustaan yang mereka lakukan, hak waris yang
mereka rampas, harta fa’i yang mereka potong, harta riba yang mereka makan,
zakat seperlima yang mereka halalkan, kebatilan yang mereka dirikan dan
keburukan yang mereka bentangkan.”
Tidak sampai di sini, orang-orang
Syiah meneruskan doa ini dengan membaca,
اللهم العنهما بعدد كل آية حرفوها و فريضة تركوها و سنة
غيروها...اللهم العنهما في مكنون السر و ظاهر العلانية لعنا كبيرا...دائما دائبا
سرمدا لا انقطاع لأمده و لا نفاد لعدده لعنا يعود أوله و لا ينقطع آخره...اللهم
العنهم و محبيهم و مواليهم و المسلمين لهم و المائلين إليهم...و الناهقين
باحتجاجهم و المقتدين بكلامهم و المصدقين بأحكامهم. [قل أربع مرات] : اللهم عذبهم عذابا يستغيث منه
أهل النار...آمين يا رب العالمين.
“Wahai Allah, laknatlah mereka dengan seluruh ayat yang mereka
rubah, hukum yang mereka tinggalkan dan sunnah yang mereka rubah…Wahai Allah,
laknatlah mereka berdua di tempat tersembunyi dan tempat terbuka dengan laknat
yang besar…selama-lamanya, terus-menerus tidak bisa terputus waktunya dan tidak
akan habis hitungannya dengan laknat yang akan berbalik laknat yang pertamanya
dan tidak akan terputus laknat yang terakhirnya…Wahai Allah, laknatlah mereka
dan juga para pecintanya, kaum muslimin
dan orang-orang yang pro kepada mereka…Juga orang-orang yang menyambung lidah
argumen mereka dan orang-orang yang meniru ucapan mereka, orang-orang yang
membenarkan hukum mereka.” (Ucapkanlah sebanyak empat kali), “Wahai Allah,
adzablah mereka dengan adzab yang penduduk neraka saja berlindung dari adzab
tersebut…Aamiin wahai Rabb seluruh alam semesta.”
Doa
ini semua diarahkan kepada Abu Bakar dan Umar bin Khaththab dan para sahabat
yang mengikuti keduanya! Kami berlindung
kepada Allah dari kebencian seperti ini. Doa apa yang mereka sisakan bagi orang-orang yang ingkar terhadap Allah dan
Rasul-Nya!? Wahai Allah yang Maha Menjaga! Mereka telah bersikap tidak senonoh,
sampai-sampai mereka berdoa kepada Allah SWT dengan doa seperti ini!!!
Ketahuilah bahwa Ali telah
menikahkan putrinya (Ummu Kultsum binti Ali dari Fathimah, saudara perempuannya
Al-Hasan dan Al-Husein) kepada Umar bin Khaththab. Apakah Imam Ali menilai Umar
seperti yang mereka (orang-orang Syiah) nilai? Kalau iya, mengapa Ali justru
menikahkan Umar dengan putrinya?
Kami yakin jika pendapat Imam Khumaini terhadap
kami yang sangat menghormati Khalifah Rasyidun dan para sahabat, pada saat ini
pendapatnya pasti jelas, yaitu dia menganggap kita dalah orang-orang kafir yang
layak mendapatkan laknat dari Allah SWT!!!
Salam,
LPPI Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar