Protes umat Islam atas acara berbau komunis di di Taman
Budaya Surakarta
(TBS), Selasa (24/02/2015)
SURAKARTA
(Arrahmah.com) – Beberapa
pimpinan elemen Muslim bereaksi atas rencana kegiatan yang diduga berbau
komunisme atau PKI yang akan digelar Selasa 24 Februari 2015 di Taman Budaya
Surakarta (TBS) Kentingan. Acara dengan mengambil tema ,”Pelayanan Kesehatan
Bagi Korban Trgedi 1965/1966 untuk Mewujudkan Rekonsiliasi.” Menurut rencana
sebagai nara
sumber adalah Nur Kholis Hasto Atmojo dari komnas HAM, Handoyo Laksono dari
Fakultas Hukum UNS dan dari Winarso (Mantan Pengurus PRD).
Untuk itu sejak Selasa (24/02/2015) pagi sejumlah elemen umat Islam Solo
Raya mulai merapatkan barisan untuk memprotes kegiatan tersebut. Adapun Elemen
Muslim Solo Raya yang terlibat terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo,
Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Mujahidin (MM) Solo Raya, Jamaah
Ansharus Syariah Solo, Forum Komunikasi Aktivis masjid (FKAM) Solo, dan
Hisbullah Divisi Sunan Bonang.
Menurut Muhammad Syafik dari Divisi Data dan Informasi LUIS, seperti
dilaporkan Endro Sudarsono, acara semacam ini pernah tiga kali luput dari
pantauan umat Islam di Solo.
“Walau tahunya mendadak, kali ini elemen Muslim kompak dan bergerak
bersama-sama memprotes kegiatan yang berbau komunis. Kita tidak ingin
kecolongan lagi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Nahdhatul Ulama Solo Helmy Akhmad Sakdilah juga
mempersoalkan pencantumkan nama dirinya dalam undangan tanpa ada konfirmasi
sebelumnya. “Saya kecewa, Saya juga sudah ingatkan kepada panitia, tidak ada
rekonsiliasi dengan Komunis di Indonesia,” ucap Helmy.
Setelah acara dipastikan tidk jadi digelar. pada pukul 10.30 para peserta
aksi membubarkan diri dengan pengamanan dari TNI dan Polri. (azm/arrahmah.com)
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2015/02/25/umat-islam-protes-acara-berbau-komunis-tak-jadi-digelar.html#sthash.SDSdIRYi.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar