Selasa, 03 Maret 2015

Di Antara Ajaran Sesat Syiah dari Buku-buku Syiah

Di antara ajaran sesat Syiah, yaitu :



1. Menyimpangkan tafsir Al-Qur`an.
ﮖﮗﮘﮙﮚ
 “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah,” (QS Al-Qasas [28]: 88).
Imam Shadiq as dalam menafsirkan ayat, “Segala sesuatu akan musnah, kecuali wajah Allah…” berkata, “Yang dimaksud dengan Wajah Allah dalam ayat ini adalah Ali as.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 22).

Sedangkan Ahlu Sunnah memahami bahwa yang dimaksud dengan wajah di dalam ayat di atas adalah Allah SWT dan bukan Ali.

2. Memandang wajah Ali adalah ibadah.
”Bukanlah tanpa dalil bahwa namanya diambil dari nama Allah, pikiran dia adalah pikiran Allah hingga jika memandangnya maka dinilai sebagai perbuatan ibadah kepada Allah. Begitu halnya dalam hadis yang telah diriwayatkan oleh Nabi saw sang pembawa rahmat bagi semesta alam, ”Memandang Ali adalah ibadah.” Dalam keterangan lain, ”Memandang wajah Ali adalah ibadah.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 24).


3. Alam diciptakan setelah penciptaan 14 Imam Suci.
”Diriwayatkan juga bahwa alam diciptakan setelah penciptaan Empat Belas Manusia Suci as. Dalam riwayat lain diberitakan bahwa para malaikat diciptakan berasal dari cahaya Ali as.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 28).

4. 14 Imam Suci lebih dahulu bertasbih dan mensucikan Allah SWT.
”...Bagaimana hal itu tidak menjadikan kita lebih mulia daripada para malaikat? Kita terlebih dahulu bermakrifat kepada Allah, bertasbih dan menyucikan-Nya. Awal suatu keberadaan yang telah Allah ciptakan adalah arwah-arwah kita dan telah (terlebih dahulu) bertauhid dan memuji kepada-Nya.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 34).

5. 14 Imam Suci lebih hebat dari malaikat.
”Kita mengajarkan tahlil kepada para malaikat, bahwa tidak ada tuhan selain-Nya dan kita adalah hamba-Nya.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 34).

6. 14 Imam Suci sebagai perantara para malaikat menerima hidayah Allah SWT.
”Melalui perantara kitalah malaikat diberi petunjuk untuk bertauhid, bertasbih, bertahlil dan memuji Allah.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 34).

7. Malaikat Jibril diajari oleh Ali as.
...’Ya, dikarenakan dia memiliki hak pengajaran kepadaku.’ Rasul saw berkata, ”Apakah hak itu? Jibril menjelaskan, ’Ketika Allah menciptakanku, lalu Dia menanyaiku, ’Siapakah engkau, siapa namamu, siapa Aku dan siapa nama Aku? Saya merasa kikuk, apa yang harus aku jawab, secara tiba-tiba seorang pemuda (Ali as), manifestasi dari Alam Nuraniyah berkata, ’Katakanlah! Engkau adalah Tuhan Yang Maha Agung, nama-Mu Indah, dan aku adalah hamba-Mu yang hina-dina, namaku Jibril.’  (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 35).

8. Keagungan Ali as akan nampak di hari kiamat.
”...dan di hari kiamat keagungan beliau as akan tampak di hadapan para nabi as, para wali, malaikat dan seluruh makhluk.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 39).

9. Ali adalah penghitung amal perbuatan manusia di hari kiamat.
”Keimanan dan perbuatan kaum mukmin haruslah sesuai dengan keimanan dan perbuatan Imam Ali as. Melalui perhitungan ini, salah satu makna dari ’neraca’ di hari kiamat adalah Imam Ali as. Imam Ali as adalah penghitung amal perbuatan di hari kiamat.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 41).

10. Ali adalah yang akan mengazab penduduk neraka.
”...Aku adalah yang paling utama dari Bani Adam dan aku akan menghisab (perbuatan) makhluk Allah (manusia) serta memberikan azab bagi penghuni neraka di tempat-tempat mereka.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 41).

11. Ali adalah hakim di hari kiamat.
”Imam Ali as adalah hakim yang mengadili di hari kiamat sesuai dengan keadilan Ilahi. Beliau adalah pemilik telaga Kautsar dan pembagi surga dan neraka (yang menentukan derajat surga dan neraka bagi para makhluk-Nya).” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 42).

12. Api neraka taat kepada Ali.
”...Amirul Mukminin memerintahkan kepada api neraka untuk tidak membakarnya.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 43).

13. Yang dimaksud ulil amri adalah Ali as.
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan Ulil-amri di antara kamu.” Bagian ketiga: Ayat-ayat khusus yang berkenaan dengan Imam Ali as.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 49).

14. Menyelewengkan tafsir ayat-ayat Al-Qur`an
“Dan sesungguhnya dia (Ali as) dalam induk al-Kitab (Lauhul-mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 49).

ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ
”Dan sesungguhnya Al Qur'an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah,” (QS. Az-Zukhruf [43]: 4).

15. Doa Nudbah adalah untuk Ali as.
”Dalam Doa Nudbah ada kata ’li ’Aliyyi(n)’ yang tafsirannya adalah Ali as.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 49).

ﰂ ﰃ ﰄ ﰅ ﰆ ﰇ ﰈ ﰉ ﰊ ﰋ
”Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia,” (QS Maryam [19]: 50).

16. Makna ayat, ’telinga yang mau mendengar’ adalah ditujukan kepada Ali as.
”Agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. Yang dimaksud dengan ’telinga yang mau mendengar’ adalah Ali as, yang memahami kedalaman (kandungan makna) Al-Qur`an.”(Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 50).

17. Ali adalah penyeru di hari kiamat.
“Kemudian seorang penyeru mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang lalim.” Imam Ali as adalah seorang penyeru di hari Kiamat, yakni menetapkan siapa yang akan menjadi penghuni neraka dan siapa yang akan menjadi penghuni kebaikan (surga). (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 50).

ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ
ﭤ ﭥ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,” (QS Al-A’raf [07]: 44).

18. Yang dimaksud kalian adalah ‘umat terbaik’ adalah Ahlulbait.
“Dalam riwayat Jabir dari Imam Baqir as, bahwa beliau as berkata, “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia” adalah Ahlulbait Nabi (saw).”
….Yakni Ahlulbait yang maksum dan suci.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 135).

19. Ali dan para pengikutnya adalah sebaik-baik makhluk.
‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.’ “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Aden yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”Maka dari turunnya ayat ini, Nabi saw berkata kepda Ali as, “Wahai Ali! Engkau dan Syi’ahmu adalah sebaik-baik makhluk dan di hari Kiamat kelak (kalian) akan senang dan dicintai.” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 159).


ﯝ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥ ﯦﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ
ﭙ ﭚ ﭛ ﭜﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢﭤﭥ ﭦ ﭧ ﭨ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya,” (QS Al-Bayyinah [98]: 7-8).

20. Yang dimaksud dengan Golongan Kanan adalah Syi’ah.
“Syi’ah yang memiliki amal-amal saleh, hingga mereka mengetahui dan mampu untuk taat kepada beliau as. Dalam al-Quran mereka adalah sahabat ‘yamin’ (golongan kanan).” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 167).

21. Para Imam Syi’ah mempunyai mukjizat.
”Lebih dari seribu tahun yang lalu, para manusia suci as telah mengabarkan dari penemuan mereka atas hauzah ilmiah Qum. Ini adalah mukjizat lain dari para imam dan dalil yang jelas bagi kebenaran mazhab yang selamat, yakni Syi’ah,” (Kecuali Ali, Abbas Rais Kermani, Penerbit Al-Huda Jakarta, Juli 2009, hal. 168).

22. Mengganti kewajiban membaca Al-Fatihah ketika shalat.
“Pada rakaat ketiga salat Magrib dan pada dua rakaat terakhir salat Zuhur, Asar, dan Isya, orang boleh memilih antara membaca al-Fatihah dan membaca :

سُبْحَانَ اللهِ وَ الْحَمْدُ ِللهِ وَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ.
sekali. Namun disunnahkan membacanya tiga kali.” (Fiqih Ja’fari, hal. 162).
23. Membolehkan shalat dalam keadaan telanjang.
“Imam Shadiq (as) ditanya tentang seorang lelaki yang keluar telanjang, kemudian datang waktu salat. Beliau berkata, “Ia salat telanjang dengan berdiri bila tidak ada yang melihatnya, dan dengan duduk bila ada yang melihatnya.” (Fiqih Ja’fari, hal. 141).

24. Tentang air yang terkena najis.

“Air yang bekas digunakan untuk membersihkan tempat keluarnya kencing dan tinja adalah suci dengan syarat ia tidak berubah karena najis tersebut, tidak ada najis dari luar yang mengenainya, kencing atau tinja yang keluar itu tidak meluber ke mana, tidak ada darah yang keluar bersamanya, dan tidak terdapat bagian-bagian tinja pada air tersebut.” (Fiqih Ja’fari, hal.  43).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar