Selasa, 24 Februari 2015

Ada Apa dengan Menag Indonesia Era Jokowi?

Ada Apa dengan Menteri Agama?

Buku MUI tak Diberi Pengantar, Giliran Buku Syiah Diberi Sambutan
Ada Apa dengan Menteri Agama?
BEKASI (Panjimas.com) Senin, 03 Jumadil Ula 1436H / February 23, 2015
Sungguh Ironis, para ulama, asatidz, dai dan aktivis Islam berupaya sekuat tenaga membendung aliran sesat Syiah, tapi Kementerian Agama justru memberi ruang bagi mereka.
Kementerian Agama seolah telah diperalat oleh Syiah. Hal itu terlihat, ketika ormas Syiah ABI (Ahlul Bait Indonesia) bisa dengan mudah mengadakan Muktamar II, bertempat di Auditorium Prof. Dr. Rasjidi lingkungan Kementrian Agama (Kemenag).
Padahal semasa hidupnya, Prof. Dr. Rasjidi orang yang tegas menentang Syiah, dengan bukunya yang terkenal, “Apa itu Syiah, Jakarta, 1996″.
Sementara itu, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Bimas Islam Kemenag), Machasin kembali membuat sensasi dan kontroversi. Machasin mengatakan bahwa menurutnya, sejak dulu Syi’ah adalah Islam dan merupakan bagian dari Islam.
Kemudian yang lebih parah adalah, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin seolah mendukung penyebaran paham sesat Syiah dengan memberikan pengantar di buku-buku mereka.
Ustadz-Farid-Okbah-Buku-MUI-dan-Buku-Syiah
“Buku yang kecil ini (Buku Panduan MUI Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia) harusnya diberi pengantar oleh Menteri Agama. Menteri agama kita itukan menteri agama umat Islam, bukan menteri agamanya Syiah. Tapi kenapa, buku yang diterbitkan oleh MUI tidak diberi pengantar Menteri Agama, justru bantahannya oleh orang Syiah, diberi pengantar oleh Menteri Agama,” kata Ustadz Farid Ahmad Okbah di hadapan ribuan jamaah saat Kajian Umum Kajian Umum Mengenal & Mewaspadai Bahaya Syi’ah di Aula KH Nur Ali, Islamic Center, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (19/2/2015).
Maka selayaknya, Umat Islam mempertanyakan sosok Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
“Ada apa dengan Menteri Agama kita ini? Kalau jadi Menteri Agama Syiah ke Iran sana jangan di Indonesia,” tegas pakar dan peneliti aliran sesat Syiah tersebut.
Ustadz Farid melanjutkan, seharusnya Menteri Agama menyadai bahaya aliran sesat Syiah bagi keutuhan negeri ini. Di Yaman misalnya, Syiah telah melakukan kudeta bersenjata terhadap pemerintahan yang sah.
“Menteri Agama itu tidak tahu kalau Syiah di Indonesia ini Cuma 10 ribu, tapi bahayanya itu akan kemana-mana. Makanya kita datang ke DPR untuk menyampaikan persoalan ini,” ungkapnya.
Buku berjudul “Syiah Menurut Syiah” yang diterbitkan oleh Ormas Syiah Ahlul Bait Indonesia (ABI). Buku tersebut, telah diberi sambutan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, tertanggal 24 September 2014, namun tanpa dibubuhi tanda tangan.
Buku-Syiah-Menurut-Syiah-Sambutan-Menteri-Agama-1
“Kalau memang ini tidak benar, manipulasi Syiah, harus ada pernyataan dari Menteri Agama bahwa ini penipuan dari Syiah, kalau perlu jebloskan ke penjara orang-orang Syiah itu!” tandasnya [AW]
***

Menteri agama mendukung proyek syiah di Indonesia?

By nahimunkar.com on 15 November 2014
Buku-Syiah-Menurut-Syiah
SYIAH Indonesia yang mengaku Ahlul Bait Indonesia ternyata Rafidhah karena mencela Abu Bakar dan Umar.
Selama ini menteri agama RI selalu jelas penolakannya kepada ajaran sesat syiah, apalagi bapak Surya Darma Ali yang jelas-jelas ikut membendung jangan sampai ajaran syiah yang sesat ini menyebar di Indonesia yang Sunni, sebab jika ajaran syiah menyebar maka negera Indonesia dan umat Islam Indonesa dalam ancaman. Namun sangat disayangkan, menteri agama yang baru, di era pemerintahan bapak Jokowi ini, yaitu Bapak Lukman Hakim saifuddin ternyata justru mendukung proyek syiah untuk menyebarkan faham sesat Syiah, salah satu proyek syiah yang paling baru dan menonjol adalah peluncuran buku “Syiah Menurut Syiah” terbitan ABI (Ahlulbait Indonesia).
Buku ini jelas syiah imamiyah yang sesat: Mengimani imam Ali adalah penerima wasiat imamah setelah nabi. Bahkan dizaman nabi syiah dengan konsep imamah ali ini sudah ada Ali diangkat menjadi khalifah di ghadir khum Imam ali ma’shum Imam ma’shum ada 12 Imam syiah lebih tinggi dari semua Nabi Abu Bakar, Umar dan Usman bukan imam dan juga bukan sahabat nabi yang baik Hak Ali dirampas di saqifah bani saidah, seharusnya itu hak Ali tapi dirampas dan diberikan kepada abu bakar.
(nahimnkar.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar