Minggu, 26 April 2015

Syiah Ditengarai, Mulai Garap Sektor Pendidikan dan Kebudayaan

JAKARTA — Kunjungan kedutaan besar Iran ke Indonesia  dalam rangka menawarkan bantuan kerjasama dalam beberapa sektor penting di Indonesia cukup menimbulkan kecurigaan. Kondisi tersebut, disinyalir sebagai suatu strategi dalam melakukan penyebaran ajaran sesat Syiah di Indonesia. Hal ini, didukung dengan pernyataan Direktur Forum Studi Sekte-Sekte Islam (FS3I) Ustadz Anung Al Hamat yang mengatakan, bahwa Syiah selama ini menyebarkan ajarannya melalui berbagai bidang. Di Indonesia, Syiah melancarkan strateginya tersebut melalui tiga ranah yakni pendidikan, kebudayaan dan keagamaan.

“Syiah ini menempuh beragam cara, beragam strategi mereka lakukan. Dan di Indonesia ini sudah masuk di tiga ranah, di pendidikan seperti di buku-buku pelajaran sudah mereka masuki. Dari sisi kebudayaan juga, dan sekaligus dari sisi keagamaan,” ungkap Ustadz Anung, dilansir dari kiblat.net,  Jumat (2/1).


Mengutip laman republika.co.id  minggu (4/1), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan kerjasama budaya dengan Iran. Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh , bahwa kerjasama ini membuka banyak peluang untuk menciptakan ruang budaya. Dia membantah, dalam hal ini pihaknya tidak melibatkan unsur politik, ekonomi, dan perdagangan. Kerjasama ini telah disepakati oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, yang menurutnya kerjasama ini dapat meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang kebudayaan dengan negara-negara sahabat.

Fakta dari kondisi praktek terselubung itu, Ustadz Anung menjelaskan, Iran dalam melakukan upayanya menyebarkan ajaran Syiah telah menyiapkan anggaran dalam jumlah besar. Pada APBN Iran, sebanyak 30 persen anggaran digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sedangkan sisanya, “Iran gunakan 70 persen anggarannya untuk mengekspor ajaran Syiah ke negara-negara lain,” jelasnya.

“Jadi mereka berani melakukan itu karena anggaran mereka itu besar untuk penyebaran Syiah. Hal itu disebutkan dalam dokumen Iran kepada penguasa Timur Tengah,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar