Rabu, 01 Juli 2015

Konsep NABI Menurut Kristen (Nabi Ya’kub AS)

[114] Konsep NABI Menurut Kristen (Nabi Ya’kub AS)
Tuesday, 12 November 2013 23:37 

Masih melanjutkan pembahasan yang lalu, kini kita akan membahas tentang Nabi Ya’kub AS Kita akan lihat, bagaimana Bibel sebagai kitab ‘suci’ umat Kristen membahas tentang mereka.

Nabi Ya’kub AS menurut Bibel

Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku." ....  Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."

Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau." Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia, tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya! ....  Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.

Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku." Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau." Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati." Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"

Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu." Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" (Kejadian 27:19-36)

Sengaja saya mengutip ayat yang cukup panjang untuk menjelaskan kisah tentang Nabi Ishak AS  dan anak-anaknya, yakni yang dalam Bibel disebut Esau dan Ya’kub. Ya’kub di sini yang dimaksudkan adalah Nabi Ya’kub AS. Ayat Bibel di atas menceritakan tentang Nabi Ya’kub AS yang menipu ayahnya yakni Nabi Ishak AS agar mendapatkan berkat sebagai anak sulung.

Apakah pantas seorang ‘nabi’ manusia pilihan Allah, manusia teladan memiliki akhlak tercela sebagaimana yang disampaikan dalam Bibel?

TUHAN mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya.

Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah.

Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: (Hosea 12:2-4)

Menurut Bibel, Nabi Ya’kub AS tidak hanya seorang penipu, tapi juga suka berbantah dengan tuhan, bergumul atau berkelahi dengan tuhan, dengan malaikat bahkan sampai menang!!.

Nabi Ya’kub AS Menurut Alquran

Bagaimana sesungguhnya Nabi Ya’kub AS? Demikian yang dinformasikan Alquran:

Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang shalih.

Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah, (Terjemah Alquran, surah Al-Anbiyaa (21):72,73)


Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.

Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.

Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. (Terjemah Al-Qur’an, surah Shaad (38): 45-47)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar