Rabu, 15 Juni 2022

Sekretaris Bidang Fatwa MUI Sumut Kunjungi LPPI Jakarta

Sekretaris Bidang Fatwa MUI SU Kunjungi LPPI dan M. Amin Djamaluddin di Jakarta

Sekretaris Bidang Fatwa MUI Sumatera Utara, Dr. Irwansyah, M.H.I. mengunjungi LPPI untuk mencari data mengenai ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Prof Kadirun Yahya yang saat ini berkembang di Sumatera Utara, pada Senin, 13 Juni 2022 di Jakarta.

Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam atau dikenal dengan singkatan LPPI yang terletak di Jl. Tambak No.20B Pegangsaan Jakarta Pusat adalah sebuah lembaga yang berusaha untuk mengumpulkan data-data primer berbagai macam aliran dan faham yang menyimpang yang tumbuh subur di Indonesia. Alhamdulillah, keberadaan LPPI menjadi lembaga rujukan yang banyak dikunjungi oleh para aktifis dakwah yang konsen dalam aliran dan faham dhal mudhil (sesat dan menyesatkan) di Indonesia. 


Amin Djamaluddin : Pakar Aliran Sesat Indonesia

LPPI pimpinan K.H. M. Amin Djamaluddin sudah sejak lama terkenal sebagai lembaga penelitian aliran-aliran sesat yang berkembang di Indonesia. Disampaikan oleh Dr. Irwansyah bahwa dahulu, ketika ingin memperoleh data akurat dan lengkap tentang Ahmadiyah, Ketua Komisi Fatwa MUI Sumatera Utara (almarhum) Prof. Dr. H. Ramli Abdul Wahid, MA pernah berkunjung dan mencopy banyak data tentang Ahmadiyah dari LPPI, sehingga kemudian terbitlah sebuah buku dengan judul, "Kupas Tuntas Ajaran Ahmadiyah" yang ditulis langsung oleh Prof. Dr. H. Ramli Abdul Wahid, MA. Buku ini menjadi salah satu buku terlengkap yang memuat data-data langsung dari kitab-kitab induk Ahmadiyah, seperti kitab sucinya Tadzkirah, Ruhani Khazain, Eik Ghalti Ka Izalah, Kasythi Nuh, Bisyarat, majalah Sinar Islam, Ajaranku, Khilafat telah Berdiri, Mahzarnamah, Peringatan Agung dari Ilahi, majalah Asy-Syifa, dll. 

Tercatat, H. M. Amin Djamaluddin sudah banyak menerbitkan buku-buku karyanya, seputar aliran dan faham sesat. Alhamdulillah, di antara karya M. Amin Djamaluddin dihadiahkan ke Dr. Irwansyah, untuk dibawa ke Komisi Fatwa MUI Sumatera Utara, di antaranya Capita Selekta Aliran dan Faham Sesat di Indonesia dan buku tentang Shalawat Wahidiyah.

Saat ini, Ustadz Amin Djamaluddin sedang sakit sehingga tidak bisa lagi menulis karya-karyanya, padahal karya-karyanya sangat ditunggu umat karena karyanya disuguhkan dengan data-data yang valid dan dan lengkap.

Saat Dr. Irwansyah menemui Ust. Amin di rumahnya, Ust. Amin Djamaluddin hanya bisa diam tidak berbicara sepatah kata pun. Usianya saat ini 72 tahun. Namun ketika Dr. Irwansyah menyebut tentang aliran dan faham sesat, Ust. Amin langsung berucap, “ada buku!" sambil air matanya berlinang. Kelihatannya semangat Ust. Amin untuk menekuni aliran sesat demi membentengi aqidah umat tetap utuh. Dr. Irwansyah dalam kesempatan tersebut mendoakan untuk kesembuhan Ust. Amin, karena keberadaannya sangat dibutuhkan oleh umat. 

LPPI dan Penerus Perjuangan Ust. Amin Djamaluddin

Kantor LPPI yang di dalamnya berisi data-data penting tentang aliran sesat dan meyimpang di Indonesia tetap berjalan, meskipun Ust. Amin Djamaluddin sedang sakit. Saat ini puteranya, Ust. Rahmat Ramadhan, Lc, MH sedang berupaya untuk mengikuti jejak Ust. Amin menjadi peneliti dan pengkaji aliran dan faham sempalan dan dibantu oleh seorang staf LPPI, Kang Dudung yang sejak tahun 2008 ikut membantu mengetik dan mengedit data-data terkait aliran sesat sehingga menjadi buah karya dari Ust. Amin Djamaluddin.


Benteng Akidah Umat

Keberadaan LPPI sejak tahun 1980-an sampai hari ini, tidak terbantahkan lagi menjadi poros di dalam membentengi aqidah ummat. Maksudnya, dengan data-data dan kajian serta penelitian yang dilakukan di LPPI, bisa membuka mata umat secara jelas terhadap aliran dan faham sempalan yang disajikan berdasarkan fakta dan data di lapangan.

Selain menjadi Ketua LPPI, Ustadz Amin juga memiliki sebuah Pondok Pesantren di dekat rumahnya. Pesantren ini bahkan menampung anak-anak dari berbagai daerah dan berbagai kalangan dengan biaya yang terjangkau dan sebagiannya ada yang digratskan khusus bagi para siswa yatim piatu. Santri di sini juga diberikan pelajaran  tentang aliran sempalan sebagai bekal pengetahuan mereka dengan harapan para santri ini, kelak akan meneruskan semangat juang menyelamatkan aqidah umat, sehingga akan muncul sosok-sosok Amin Djamaluddin yang baru yang akan meneruskan perjuangannya. [DR ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar