Selasa, 25 Agustus 2015

Fiqih Dinar

DINAR ADALAH THE REAL VALUE
Oleh Dudung Ramdani, Lc
Zaman Sekarang :
  1. BURUH DEMONTRASI MINTA KENAIKAN UPAH
  2. PENGANGGURAN MENINGKAT
  3. NILAI MATA UANG MELEMAH
  4. ONH NAIK
  5. FLUKTUASI NILAI TUKAR (1 US $ = Rp 14.000,-)
  6. KEMISKINAN MENINGKAT TAJAM
  7. DLL
Coba bandingkan :
  1. MENEMUKAN UANG KERTAS ZAMAN DAHULU? (dengan)
  2. MENEMUKAN KOIN EMAS ZAMAN DAHULU (ABAD KE-7 M MISALNYA)
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN?
Uang kertas yang kita gunakan tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Uang kertas berlaku karena dekrit dari presiden. Apabila masa berlaku dekritnya telah habis, maka uang tersebut akan tidak berlaku lagi. Setiap tahun uang kertas akan selalu digerogoti oleh inflasi.Mengapa kita tidak bisa menjadi kaya dan merasa lelah dengan mencari penghasilan? Gaji sebulan, terkadang 2 minggu sudah habis?

Jawabannya adalah : Gunakan Ekonomi Islam
Islam mengatur semua sisi kehidupan umat manusia. Termasuk sistem ekonomi, karena ayat terpanjang ada di QS Al-Baqarah [02]: 282. Mata Uang Dinar & Dirham adalah mata uang yang sangat kuat, dan tahan terhadap inflasi. (Dinar = 22 karat emas (917) dengan berat 4,25 gram, sedangkan Dirham perak Islam memiliki kadar perak murni dengan berat 3 gram, atau lebih tepatnya 2,975 gram).

Fungsi Emas :
  1. Perhiasan (QS Ali Imran [03]:  14).
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik,” (QS Ali Imran [03]: 14).
  1. Penyimpan aset (QS At-Taubah [09]: 34).
”Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,” (QS At-Taubah [09]: 34).
Hadits Urwah Al-Bariqi : Kitabul Buyu Babu Syuruthuhu wa Maa Nuhiya Anhu hadits no. 39 hal. 173 Al-Maktabah Al-Faisholiyyah Makkah Al-Mukarramah.
عن عروة البارقي أن النبي أعطاه دينارا ليشتري به أضحية أو شاة فاشترى به شاتين فباع إحداهما بدينار فأتاه بشاة و دينار فدعا له بالبركة في بيعه فكان لو اشترى ترابا لربح فيه. رواه الخمسة إلا النسائي.
Bukti Kelemahan Sistem Kapitalis (uang kertas yang tidak diback up dengan emas): Kasus krisis moneter tahun 1998. Pihak yang dirugikan pada saat itu adalah seluruh bangsa Indonesia, wa bil khusus para calon jemaah haji yang waiting list.  ONH 1997 = Rp 8.000.000,- (harga emas = 25.000,-/320 gram).  ONH 1998 = Rp 21.000.000,- (harga emas = Rp 75.000,-).
Jemaah haji waiting list
à Kelompok 1 : Meyimpang uang Rp 8 juta di bank konvensional.
à Kelompok 2 : Membelikan uang Rp 8 juta ke emas (320 gram).
Krisis 1998 : Kelompok 1 tidak bisa naik haji. (Rp 8 jutanya digerus inflasi; ONH 1998 = 21 juta)
Kelompok 2 bisa naik haji. (Rp 8 jutanya masih utuh; 320 gram x Rp 75.000,- = 24 juta).

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar