Selasa, 15 Desember 2015

Mantan JT (Jemaah Tabligh) Berbicara

Beberapa mantan JT (Jamaah Tabligh) dan Para Ulama lainnya yang telah memahami dengan benar tentang JT ini, mereka semua telah sepakat atas sesatnya JT ini.



Berikut kita ikuti penjelasan beliau-beliau semoga kita dikaruniakan kefahaman yang benar oleh Allah Subhanawataala agar bisa mensikapi dengan benar :
  1. Telah berkata Asy Syaikh Sardar Muhammad Al-Bakistabu Rohimahullah : 
” Inilah pengalamanku selama 10 (sepuluh) tahun, saya bersama JT …. sungguh JT dan ulamanya, mereka taklid buta terhadap Abu Hanifah dan berlebihan terhadapnya, bahwa semua yang keluar dari Ulamanya JT selalu dibawa (ditafsirkan) kepada kebaikan walaupun sudah jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, sementara semua ucapan setiap orang yang bukan dari JT maka ucapan itu dianggap kedustaan dan mengada-ada.
JT telah membedakan antara dunia dengan agama (sekuler) JT meng-imani 4 thoriqoh Sufi yaitu Al-Jistiyah, An-Naqsyabandiyah, Al-Qodiriyah dan As-Sahrowardiyah.
Orang JT meyakini bahwa seseorang yang meninggal dunia belum berbaiat kepada salah satu Thoriqoh ini maka matinya mati jahiliyah.
Orang – orang JT lebih mencintai Syaikh-syaikh mereka diatas kecintaanya kepada Rasululloh dan lebih takut kepada murka syaikh mereka daripada kemurkaan Alloh dan Rosul-Nya.
Orang JT meyakini bahwa aqidah yang dibawa Rosululloh adalah kesyirikan sedangkan aqidah yang ada pada syaikh-syaikh Ad-Duyubandiyah dari JT itulah keimanan dan Islam. Syariat itu ada dua, ada yang dari Rasululloh dan ada yang datang dari syaikhnya JT”.



2. Asy-Syaikh Abdurrohim Syah Ad-Duyubandi.
Beliau telah melalui waktu yang sangat panjang bersama pendiri JT yaitu Muhammad Ilyas dan Putra Muhammad Ilyas yaitu Muhammad Yusuf, beliau (Asy-Syaikh Abdurrohim Syah Ad-Duyubandi ) berkata :
” Sesungguhnya tentang keadaan JT ini harus kita sampaikan kepada ummat karena sesungguhnya mereka itu adalah para dai yang belum sampai kepada derajat dai, mereka memulai kegiatannya dengan latihan berbicara di depan muslimin.. padahal kita dapati manusia tidak berani berbicara masalah kedokteran jika mereka belum menguasai ilmunya, tetapi JT ini sangat menganggap enteng/remeh dalam urusan agama walaupun belum mengerti apa-apa, kenapa mereka (orang-orang JT) begitu beraninya ? karena keyakinan mereka, barang siapa yang khuruj dua kali atau tiga kali jangan ditanya lagi tentang ketinggian derajat mereka, para ulama di hadapan mereka tidak ada apa-apanya.”
  1. Asy – Syaikh Ihtisyamul Hasan Al-Kandahlawi Ad-Duyubandi
Beliau adalah suami saudarinya Muhammad Ilyas (Ipar). beliau bukan hanya mantan Amir JT, tetapi sudah menjadi kholifahnya JT pada kurun waktu pertama. beliau, dalam waktu yang lama memimpin JT bersama Muhammad Ilyas Al-Kandahlawi, beliau (Asy – Syaikh Ihtisyamul Hasan Al-Kandahlawi Ad-Duyubandi) berkata :
“Sesungguhnya dakwah yang muncul dari Markas Nizhomuddin Dahli bukanlah dakwah Ilmu dan Fiqih yang mencocoki al-kitab dan as-sunnah…. maka bagi seluruh masyaikh yang telah menegakan dakwah dan tabligh agar mencocoki Thoriqohnya Salafush Sholeh dan ulama yang benar.”
  1. Asy-Syaikh Saifurrohman bin Ahmad Ad-Dahlawi
beliau berkata :
“Sungguh benar orang yang mengatakan bahwa Yahudinya Ummat Islam adalah Syi’ah sedangkan Yahudinya Ahlusunnah adalah orang yang taklid kepada Hanafi seperti JT, yang mereka menjadi penolong-penolong kejahilan dan taklid, mereka adalah penyembah-penyembah tokoh – tokoh mereka dan mereka mengagungkan tokoh-tokoh mereka, mereka telah menyuburkan kebid’ahan di dalam muslimin, mereka mewajibkan kepada muslimin perkara yang tidak diwajibkan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala mereka telah membuat syariat dengan suatu syariat yang tidak disyariatkan oleh Alloh subhanahu wa ta’ala dan rosulNya .
Rosululloh Shallallahu ‘alaihu Wasallam telah bersabda : “Barangsiapa mencintai ahli Bid’ah sungguh dia telah menolong menghancurkan Islam.”
Beliau juga bersabda : ” Artinya Sesungguhnya Alloh subhanahu wa ta’ala menahan taubat bagi ahli Bid’ah (shohih al-jamiush Shoghir)
Termasuk prinsipnya JT adalah menolak semua nash dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan wajibnya mengingkari thoghut dan perintah untuk melarang dari kemungkaran dengan penolakan yang pasti.”
  1. Asy-Syaikh Taqiyyuddin Al-Hilaly Rohimahullah
Beliau mempersaksikan JT dengan mengatakan :
” Telah muncul pada abad ke 14 ini di negeri – negeri Muslimin, mulai dari timur sampai barat, gerakan dakwah yang pelakunya menampakkan keikhlasan, sabar, sanggup menahan beban di dalam berdakwah. Mereka kerahkan seluruha jiwa dan raganya demi pelaksanaan dakwah, yaitu dakwahnya suatu kaum yang menamakan dirinya ahli tabglih (Jama’ah Tabligh). Mereka meletakkan 6 rukun sebagai dasar dakwah mereka (gerakan dakwah mereka disebut Khuruj). Khuruj bagi JT merupakan pondasi dasar dakwa mereka (artinya JT tidak akan berkembang tanpa khuruj, pent). Kedudukan khuruj ini seperti 2 kalimat syahadat di kalangan ahli istiqomah.
Barang siapa yang mau menerima dan menyibukkan diri dengan khuruj, mereka akan dicintai dan dimuliakan dan dimintakan ampun (oleh orang-orang JT). Sedangkan kesesatan dan bid’ah dalah bagi siapa saja yang tidak mau khuruj dengan JT walaupun orang tersebut telah melaksanakan seluruj kewajiban, fardhu-fardhu dan sunnah-sunnah. dengan Kkhuruj ini, ukuran orang-orang JT mencintai dan membenci (memusuhi).

Sungguh dakwah JT ini telah menimbukan bahaya besar di kalangan muslimin, baik bahaya dunia maupun akhirat, diantaranya yaitu :

1. berbagai bid’ah dan perselisihan terhadap sunnah Nabi.
2. melalaikan kewajiban terhadap keluarga , kedua orang tua, dan Istri-istri mereka dengan tidak menunaikan hak-hak mereka.
3. telah memalingkan para penuntut ilmu yang bermanfaat , baik ilmu dunia maupun agama (karena selalu diajak Khuruj, pent)
4. terbengkalainya pekerjaan (karena selalu khuruj).
5. berapa banyak terjadinya pertengkaran dan perpisahan antara orang tua dengan anaknya, antara suami dengan istri-istri.
Hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala kami mengeluhkan, kemudian manusia atas bahaya kerusakan dan penyesatan besar yang ditimbulkan dari gerakan dakwahnya JT ini,
Maka Wajib hukumnya bagi muslimin yang sedikit memiliki ilmu untuk mengurangi kerusakan dan kejelekan yang diakibatkan gerakan dakwah JT ini dengan cara menjelaskan kepada muslimin kesesatan dan penyesatan JT sabagai pengamalan Firman Allah Subhanahu wa ta’ala : “

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَآ أَنزَلْنَا مِنَ ٱلْبَيِّنٰتِ وَٱلْهُدَىٰ مِنۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى ٱلْكِتٰبِ ۙ أُو۟لٰٓئِكَ يَلْعَنُهُمُ ٱللَّـهُ وَيَلْعَنُهُمُ ٱللّٰعِنُونَ ﴿البقرة:١٥٩

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati [Al Baqarah159]
Dikutip dari kitab : Jama’ah Tabligh (menurut mantan pengikutnya) penyusun : Abu Ummah Abdurrohim bin Abdulqohhar Al-Atsary
10Dec2012

==
Fatwa Para 'Ulama Tentang Jama'ah Tabligh

1. Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullaah berkata:

“Siapa saja yang berdakwah di jalan Allah bisa disebut “muballigh” artinya: (Sampaikan apa yang datang dariku (Rasulullah), walaupun hanya satu ayat), akan tetapi Jama'ah Tabligh India yang ma’ruf dewasa ini mempunyai sekian banyak Khurafat, Bid’ah dan Kesyirikan.
Maka dari itu, TIDAK BOLEH khuruj bersama mereka kecuali bagi seorang yang berilmu, yang keluar (khuruj) bersama mereka dalam rangka mengingkari (kebatilan mereka) dan mengajarkan ilmu kepada mereka.
Adapun khuruj, semata ikut dengan mereka maka tidak boleh”.

2. Asy-Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullaah berkata:

“Semoga Allah merahmati Asy-Syaikh 'Abdul Aziz bin Baz (atas pengecualian beliau tentang bolehnya khuruj bersama Jama'ah Tabligh untuk mengingkari kebathilan mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, pen), karena jika mereka mau menerima nasehat dan bimbingan dari Ahlul Ilmi, maka tidak akan ada rasa keberatan untuk khuruj bersama mereka.
Namun kenyataannya, mereka tidak mau menerima nasehat dan tidak mau rujuk dari kebathilan mereka, dikarenakan kuatnya fanatisme mereka dan kuatnya mereka dalam mengikuti hawa nafsu. Jika mereka benar-benar menerima nasehat dari ulama, niscaya mereka telah tinggalkan manhaj mereka yang bathil itu dan akan menempuh jalan ahlut tauhid dan Ahlus Sunnah.
Nah, jika demikian permasalahannya, maka TIDAK BOLEH keluar (khuruj) bersama mereka sebagaimana manhaj as-salafush shalih yang berdiri di atas Al Qur’an dan As Sunnah dalam hal Tahdzir (peringatan) terhadap Ahlul Bid’ah dan peringatan untuk tidak bergaul serta duduk bersama mereka. Yang demikian itu (tidak bolehnya khuruj bersama mereka secara mutlak, pen), dikarenakan termasuk MEMPERBANYAK jumlah mereka dan membantu mereka dalam menyebarkan kesesatan.
Ini termasuk perbuatan penipuan terhadap Islam dan kaum muslimin, serta sebagai bentuk partisipasi bersama mereka dalam hal dosa dan kekejian. Terlebih lagi mereka saling berbai’at di atas empat tarekat sufi yang padanya terdapat keyakinan Hulul, Wihdatul Wujud, kesyirikan dan kebid’ahan”.
\
3. Asy-Syaikh Al-'Allaamah Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh rahimahullah berkata:

“Bahwasanya organisasi ini (Jama'ah Tabligh, pent) TIDAK ADA KEBAIKAN PADANYAt. Dan sungguh ia sebagai organisasi BID'AH dan SESAT. Dengan membaca buku-buku mereka, maka benar-benar kami dapati kesesatan, bid’ah, ajakan kepada peribadatan terhadap kubur-kubur dan kesyirikan, sesuatu yang tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu -in syaa Allah- kami akan membantah dan membongkar kesesatan dan kebathilannya”.

4. Asy-Syaikh Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-

Albani rahimahullah berkata: 
“Jama'ah Tabligh tidaklah berdiri di atas manhaj Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta pemahaman As-Salafush
Shalih.”
Beliau juga berkata:

“Dakwah Jama'ah Tabligh adalah DAKWAH SUFI MODERN yang semata-mata berorientasi kepada akhlak. Adapun pembenahan terhadap Aqidah masyarakat, maka sedikit pun TIDAK MEREKA LAKUKAN, karena -menurut mereka- bisa menyebabkan perpecahan”.
Beliau -rahimahullah- juga berkata: 

“Maka Jama'ah Tabligh tidaklah mempunyai prinsip keilmuan, yang mana mereka adalah orang-orang yang selalu berubah-ubah dengan perubahan yang luar biasa, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada”.

5. Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abdurrazzaq ‘Afifi berkata:

“Kenyataannya mereka adalah AHLUL BID'AH yang menyimpang dan orang-orang tarekat Qadiriyyah dan yang lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah, akan tetapi di jalan Muhammad Ilyas. Mereka tidaklah berdakwah kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, akan tetapi kepada Muhammad Ilyas, Syaikh mereka di Bangladesh (maksudnya India, pent)”.
↩↪
Demikianlah selayang pandang tentang hakikat Jama'ah Tabligh.
Semoga ini sebagai nasehat dan peringatan bagi pencari kebenaran. Dan Sesungguhnya Kebenaran tidaklah bisa di ukur dengan hati atau perasaan, namun Kebenaran itu di ukur dengan Al-Qur'an, As-Sunnah Ash-Shahiihah dengan pemahaman Salaful Ummah (pendahulu ummat ini, dari kalangan Sahabat, Tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik, hingga yaumil aakhir)

Wallahul Muwaffiq wal Hadi Ila Aqwamith Thariq.
〰〰〰
---selesai---

4 komentar:

  1. kelakar dan lawak sekali artikelnya bung!

    BalasHapus
  2. selamatkan ahli fitnah saudara kami ini ya Allah.... amiin

    BalasHapus
  3. ini berita dan tulisan yg tdk sesuai fakta. sy JT asli tapi tak pernah mendengar ulasan sprt itu. ini fitnah!!

    BalasHapus